Halaman Karya

Blog ini merupakan wadah atau tempat untuk membagikan semua naskah tulisan jurnalistik yang sudah saya buat. Semoga tulisan saya bisa bermanfaat bagi siapapun yang membacanya!

Minggu, 10 Desember 2023

Resensi Novel ''Kata'' Karya Rintik Sedu

 

Foto novel ''Kata'' karya Rintik Sedu (Sumber foto : Gramedia.com)

Identitas Buku

Judul Buku                  : Kata ‘’Tentang Senja yang Kehilangan Langitnya

Nama Pengarang         : Rintik Sedu

Tahun Terbit                : 2018

Nama Penerbit            : GagasMedia

Jumlah Halaman         : vi + 389 halaman

ISBN                           : 978-979-780-932-4

 

Sinopsis

Binta Dineschara, seorang gadis cantik yang menggemaskan. Ia hidup dalam keluarga yang hancur dan rapuh. Ayahnya pergi tanpa meninggalkan jejak, dan ibu Binta menderita penyakit kejiwaan, yaitu Skizofrenia.

Berbagai masalah datang secara bertubi-tubi pada hidup Binta. Oleh karena itu, ia merasa hidupnya selalu berantakan. Terlebih Binta adalah orang yang sangat sulit untuk bergaul, ia berfikir ada yang lebih penting daripada membuang waktu untuk bermain bersama teman-temannya.

Binta hanya memiliki satu orang teman bernama Cahyo. Cahyo merupakan orang yang bisa dibilang sudah cukup lama mengenal Binta. Untuk akrab dengan Binta, Cahyo membutuhkan waktu yang sangat lama. Ia benar-benar sangat tahu tentang apa saja masalah yang ada pada hidup Binta.

Binta sangat tidak menikmati masa-masa kuliahnya. Binta kerap dikeluarkan dari kelas oleh dosen. Beruntung Binta punya Cahyo yang selalu ada tiap Binta merasa jenuh dan Bosan. Cahyo memang sangat sabar menghadapi Binta yang keras kepala. Satu waktu ada salah satu senior Cahyo yang tertarik dengan Binta.

Pada suatu hari, ada seorang senior yang ingin berkenalan dengan Binta, ia bernama Nugraha, biasa dipanggil Nug. seorang mahasiswa Jurusan Arsitek yang menyandang predikat paling tampan di kampusnya. Sebagai mahasiswa tertampan, Nug jelas banyak dikagumi para mahasiswi. Namun dari sekian banyak wanita yang mengejarnya, Nug justru malah tertarik dengan Binta, seorang gadis jutek yang kegiatannya hanya “kupu-kupu” – kuliah-pulang.

Nug selalu mencari keberadaan Binta, tetapi sifat Binta justru berbanding terbalik, ia sangat dingin dan jutek kepada Nug. Namun, hal itu tidak membuat Nug menyerah dan semakin hari Nug justru semakin giat mendekati Binta.

Sementara itu di sisi lain, ternyata Binta memiliki trauma terhadap laki laki bernama Biru. Biru merupakan mantan Binta yang dulu memperlakukan Binta dengan sikap yang manis dan sangat istimewa. Namun Biru tiba-tiba saja menghilang, meninggalkan Binta tanpa menjelaskan apapun.

Binta mulai membuka hatinya untuk seorang Nug yang tidak ada henti-hentinya mengejar Binta. Binta juga perlahan-lahan mulai melupakan sosok Biru, hatinya terisi oleh kehadiran Nug. Meski begitu dalam benak Binta masih terpendam rasa takut yang sangat dalam. Binta takut kalau pada akhirnya Nug juga akan meninggalkan dirinya – menghilang dari bumi.

Suatu ketika, Cahyo yiba-tiba saja memberikan hadiah kepada Binta, yaitu sebuah tiket untuk pergi ke Banda Neira. Lalu ia menerima hadiah tersebut dan segera bergegas pergi ke sana. Sesampainya di tempat itu, Binta sangat terkejut. Ia melihat Biru yang sudah menunggunya di sana.

Setelah melewati beberapa hari di Banda Neira, tiba waktunya Binta pulang. Dan ia mengajak Biru, namun Biru menolaknya. Hati Binta kembali dibuat kalut – remuk. Biru menolak untuk ikut bersama Binta kembali ke Jakarta. Binta pulang dengan berat hati, sesak dan berurai air mata.

Kelebihan Novel

Novel ini bersidat emosional, menyampaikan beberapa pesan dan makna yang sangat banyak. Salah satunya adalah menggambarkan tentang pentingnya dukungan dari sahabat. Rintik Sedu menuliskan kata-kata yang ada di dalamnya dengan indah, puitis, lugas, dan mudah dimengerti oleh pembacanya.

Kekurangan Novel

Terdapat beberapa kata-kata yang memiliki arti yang sulit, sehingga akan membuat pembacanya sedikit kebingungan dalam mengartikan kata tersebut.


EmoticonEmoticon